SEARCH

Senin, 21 Maret 2011

SUNAN BONANG

Sunan Bonang dilahirkan pada
tahun 1465 , dengan nama
Raden Maulana Makdum
Ibrahim . Dia adalah putra Sunan
Ampel dan Nyai Ageng
Manila.Bonang adalah sebuah
desa dikabupaten Rembang.

Sunan Bonang wafat pada
tahun 1525 M, dan saat ini
makam aslinya berada di Desa
Bonang. Namun, yang sering
diziarahi adalah makamnya di
kota Tuban. Lokasi makam Sunan
Bonang ada dua karena konon,
saat beliau meninggal, kabar
wafatnya beliau sampai pada
seorang muridnya yang berasal
dari Madura. Sang murid sangat
mengagumi beliau sampai ingin
membawa jenazah beliau ke
Madura. Namun, murid tersebut
tak dapat membawanya dan
hanya dapat membawa kain
kafan dan pakaian-pakaian
beliau. Saat melewati Tuban, ada
seorang murid Sunan Bonang
yang berasal dari Tuban yang
mendengar ada murid dari
Madura yang membawa jenazah
Sunan Bonang. Mereka
memperebutkannya.

Sunan Bonang banyak
menggubah sastra berbentuk
suluk atau tembang tamsil.
Antara lain Suluk Wijil yang
dipengaruhi kitab Al Shidiq
karya Abu Sa ’id Al Khayr. Sunan
Bonang juga menggubah
tembang Tamba Ati (dari bahasa
jawa, berarti penyembuh jiwa)
yang kini masih sering
dinyanyikan orang.
Apa pula sebuah karya sastra
dalam bahasa jawa yang dahulu
diperkirakan merupakan karya
Sunan Bonang dan oleh ilmuwan
belanda seperti Schrieke disebut
Het Boek van Bonang atau buku
(Sunan) Bonang. Tetapi oleh
G.W.J drewes, seorang pakar
Belanda lainnya, dianggap bukan
karya Sunan Bonang, melainkan
dianggapkan sebagai karyanya.

Sunan Bonang juga terkenal
dalam hal ilmu kebathinannya. Ia
mengembangkan ilmu (dzikir)
yang berasal dari Rasullah SAW,
kemudian beliau kombinasi
dengan kesimbangan
pernafasan yang disebut
dengan rahasia Alif Lam Mim ( ﺍ
ﻝ ﻡ ) yang artinya hanya Allah
SWT yang tahu. Sunan Bonang
juga menciptakan gerakan-
gerakan fisik atau jurus yang
Beliau ambil dari seni bentuk
huruf Hijaiyyah yang berjumlah
28 huruf dimulai dari huruf Alif
dan diakhiri huruf Ya’. Ia
menciptakan Gerakan fisik dari
nama dan simbol huruf hijayyah
adalah dengan tujuan yang
sangat mendalam dan penuh
dengan makna, secara awam
penulis artikan yaitu mengajak
murid-muridnya untuk
menghafal huruf-huruf
hijaiyyah dan nantinya setelah
mencapai tingkatnya diharuskan
bisa baca dan memahami isi Al-
Qur ’an. Penekanan keilmuan
yang diciptakan Sunan Bonang
adalah mengajak murid-
muridnya untuk melakukan
Sujud atau Sholat dan dzikir.
Hingga sekarang ilmu yang
diciptakan oleh Sunan Bonang
masih dilestarikan di Indonesia
oleh generasinya dan
diorganisasikan dengan nama
Padepokan Ilmu Sujud Tenaga
Dalam Silat Tauhid Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tuliskan apa yg ada dibenak anda!