SEARCH

Rabu, 23 Maret 2011

SUNAN GUNUNG JATI

Sunan Gunung Jati
atau Syarif Hidayatullah
diperkirakan lahir sekitar tahun
1448 M. Ibunya adalah Nyai Rara
Santang, putri dari raja Pajajaran
Raden Manah Rarasa. Sedangkan
ayahnya adalah Sultan Syarif
Abdullah Maulana Huda,
pembesar Mesir keturunan Bani
Hasyim dari Palestina.

Syarif Hidayatullah mendalami
ilmu agama sejak berusia 14
tahun dari para ulama Mesir. Ia
sempat berkelana ke berbagai
negara. Menyusul berdirinya
Kesultanan Bintoro Demak, dan
atas restu kalangan ulama lain, ia
mendirikan Kasultanan Cirebon
yang juga dikenal sebagai
Kasultanan Pakungwati.

Dengan demikian, Sunan Gunung
Jati adalah satu-satunya "wali
songo" yang memimpin
pemerintahan.

Sunan Gunung
Jati memanfaatkan
pengaruhnya sebagai putra Raja
Pajajaran untuk menyebarkan
Islam dari pesisir Cirebon ke
pedalaman Pasundan atau
Priangan.

Dalam berdakwah, ia menganut
kecenderungan Timur Tengah
yang lugas. Namun ia juga
mendekati rakyat dengan
membangun infrastruktur
berupa jalan-jalan yang
menghubungkan antar wilayah.

Bersama putranya, Maulana
Hasanuddin, Sunan Gunung Jati
juga melakukan ekspedisi ke
Banten. Penguasa setempat,
Pucuk Umum, menyerahkan
sukarela penguasaan wilayah
Banten tersebut yang kemudian
menjadi cikal bakal Kesultanan
Banten.

Pada usia 89 tahun, Sunan
Gunung Jati mundur dari
jabatannya untuk hanya
menekuni dakwah.

Kekuasaan
itu diserahkannya kepada
Pangeran Pasarean. Pada tahun
1568 M, Sunan Gunung Jati
wafat dalam usia 120 tahun, di
Cirebon (dulu Carbon).

Ia
dimakamkan di daerah Gunung
Sembung, Gunung Jati, sekitar 15
kilometer sebelum kota Cirebon
dari arah barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tuliskan apa yg ada dibenak anda!